Entri Populer

Senin, 14 Februari 2011

Kesalehan

Kesalehan muncul di kalangan masyarakat karena adanya sikap perduli seseorang dengan orang lain. Kesalehan erat kaitannya dengan kesalehan sosial. Jika seseorang melihat orang lain membantu, menolong orang yang kesusahan maka kita dapat berkesimpulan bahwa seorang tersebut telah bersikap saleh. Disamping itu, kesalehan juga bisa dikaitkan dengan kesalehan individu. Kesalehan ini terlihat dari sikap seseorang yang rajin ibadah, berbuat baik, sabar, jujur dan dapat dipercaya.

 Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Di negara ini terdapat lebih dari 700 ribu masjid dan jutaan mushalla (tempat shalat/masjid kecil) yang bertebaran di desa-desa bahkan di tempat-tempat pendidikan dan pusat-pusat perbelanjaan. Pada setiap bulan Ramadan tempat-tempat ibadah tersebut ramai dihadiri kaum muslimin untuk mengikuti salat tarawih. Mereka juga menyambut bulan ramadhan ini dengan berpuasa sebulan penuh. Sebagian mereka pada malam hari sesudah tarawih, mengadakan “tadarrus” (membaca al Qur-an) bersama-sama dan berbagai macam shalat sunnah qiyam al lail. Dan pada akhir ramadhan mereka berbondong-bondong dan serentak membayar kewajiban zakatnya. Pada musim haji, setiap tahun jumlah kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji lebih dari dua ratus ribu orang dan selalu menempati posisi terbesar di dunia bahkan sampai melebihi quota yang diberikan. 

Fenomena ritualistik di atas seringkali memberikan kesan umum bahwa masyarakat muslim di Indonesia adalah masyarakat yang taat beragama sekaligus masyarakat dengan individu-individu yang saleh. Dalam banyak tradisi, kesalehan individual ini menjadi ukuran tingkat kwalitas keberagamaan seseorang. Dengan kata lain intensitas seseorang dalam menjalankan ritus-ritus agama menunjukkan tingginya nilai kesalehan atau kebaikan pribadinya.

Semua aktivitas dan hal yang kita lakukan di dunia dapat bernilai amal saleh. Setiap orang mempunyai sifat saleh jika hal itu dilakukan dengan niat yang ikhlas dan mengandung unsur kebaikan. Secara sistematik, manusia harus memiliki beberapa unsur kesalehan individu kemudian dapat mengembangkan kesalehan sosial. Semua ini dibangun melaui akal, qalbu, hati nurani dan keterampilan teknik.        

Tidak hanya orang yang muslim yang mengaplikasikan ini tapi yang non muslim juga memiliki sifat tersebut. Saat ini, banyak muslim yang kurang peka terhadap masyarakat disekitarnya. Bahkan, non muslim lebih menerapkan ajaran kebaikan yang ada dalam Al-qur’an dan mereka lebih perduli kepada yang membutuhkan tanpa memandang bulu, suku, jabatan maupun agama. Kesalehan berarti bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Masyarakat di sekitar kita lebih mementingkan kebutuhan diri mereka padahal mereka memiliki kecukupan untuk memenuhi hidupnya daripada berbagi sebagian harta dan waktunya kepada orang-orang yang benar membutuhkan perlindungan dan perawatan. Namun, untuk melakukan itu semua pastinya membutuhkan proses baik untuk individu itu sendiri maupun orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar