Entri Populer

Senin, 14 Februari 2011

Kesalehan 1



1.      Ruang Lingkup Amal Saleh
Di dalam Al-qur’an dan hadits, banyak terdapat perintah untuk beramal saleh bagi orang-orang yang telah mengaku beriman, bahkan seringkali penyebutan amal iman di dalam Al-qur’an dirangkai dengan penyebutan amal saleh. Iman harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh harus dibuktikan dengan iman. Setiap perbuatan seorang muslim sejak bangun tidur di pagi hari hingga lagi di malam hari harus bernilai amal saleh. Perbuatan amal saleh memenuhi 3 kriteria:
1.      Niat yang ikhlas karena Allah
2.      Benar dalam melaksanakannya sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
3.      Tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah SWT.
Amal saleh tidak hanya bersifat ubudiyah seperti shalat, puasa dan sejenisnya. Tapi juga bersifat sosial yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain. Ini disebut kesalehan sosial yang dalam bahasa agama sering disebut hablum minallah dan hablum minannas. Kesalehan bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1.      Kesalehan Pribadi
Kesalehan pribadi adalah sifat-sifat yang mulia seperti jujur, amanah, pemurah, pemaaf, tawadhu’, sabar, dan sebagainya yang harus dimiliki dan ada oleh orang yang saleh. Dengan sifat seperti itu, maka kita akan bisa berinteraksi, bergaul bahkan bersaudara secara baik dengan sesama manusia apalagi sesama muslim. Dalam hadits Rasulullah bahwa sikap utama dalam kesalehan pribadi ini adalah berlaku benar / jujur karena hal itu alam membawa kepada kebajikan (al-birru) dan kebaikan (al-khair). Seperti dalam surat At-Taubah: 119;
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”.

2.      Kesalehan sosial
Kesalehan sosial pada masyarakat atau orang lain adalah berlaku baik kepada orang lain. Setiap orang tidak bisa hidup sendiri, dia pasti membutuhkan orang lain. Al-qur’an sangat menekankan pentingnya manusia berbuat kebajikan kepada orang lain dengan menghormati, membantu dan ikut memecahkan persoalan yang mereka hadapi, seperti memenuhi hak-hak yang harus diperoleh orang lain. Seperti dalam surat Al-baqarah: 177;
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang berima kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

Membuktikan kesalehan sosial kepada orang lain berarti keberadaan kita bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka. Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar