Entri Populer

Minggu, 05 Februari 2012

Love Horor

Yeah, Saya suka Horor. Menonton film horor di malam hari, di kamar sendiri, lampu dimatikan. Benar-benar terasa seperti di bioskop dan hawa-hawa mistisnya juga terasa. jantung berdegup kencang, keringat bercucuran, tenang ada musik yang bisa meredakan suasana ketakutan menjadi tenang. jangan cemas, jangan takut. jika anda merasakan hal aneh, itu hanya ilusi anda saja. Film horor justru menantang adrenalin. hohoho. saking sukanya ama horor, face pun kayak horor, dan anak-anak pada lari ketakutan ketika melihat saya. hahaha. habisnya saya suka menjahili mereka. hehehe. horor is the best. siapa yang suka horor?? apakah anda?? ayo berbagi cerita bersama. sekian dulu ya. Kamsanida.

Film 2012: Dark Shadow

Dark Shadow dibintangi oleh Johnny Deep yang sebagai Barnanas. Ia berkuasa di kota Collinsport. Suatu hari, Barnanas membuat "broken heart"  penyihir Angelique Bouchard (Eva Green). Kemudian penyihir itu mengutuk Barnanas menjadi vampir dan menguburnya hidup-hidup. Tahun 1972, Barnanas keluar dari kuburannya. kemudian???. film yang disutradarai oleh Tim Burton memberikan kesan menarik tersendiri apalagi film ini menghadirkan pemeran yang pernah memainkan film-film ternama Hollywood. film ini akan dirilis 11 Mei 2012 di Amerika Serikat. hohoho

Film 2012 : Resident Evil Retribution

Resident Evil Retribution. ini adalah  film kelima dari film Resident Evil sebelumnya. film ini tentang pemburuan T-virus oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Alice (Milla Jovovich) bertualang dari Tokyo ke Moskow. Ia harus melawan zombi-zombi liar dan ganas yang ada dihadapannya. Film yang disutradarai oleh Paul WS Anderson sangat menarik untuk ditonton apalagi ceritanya seperti permainan video game. namun sayang, film ini baru akan dirilis di Amerika Serikat pada 14 September 2012.





Paranormal Activity 3

film ini mengisahkan sebelumnya pada Paranornal Activity dan Paranormal Activity 3 yaitu tentang masa kecil Katie (PA) dan Kristi (PA2). Jika di film sebelumnya berasa datar maka di film ini, semuanya terasa menakutkan pada momen 30 menit terakhir. seakan menjawab apa yang terjadi sebelumnya. artis cilik Chloe yang memerankan Katie lebih menonjol pada film ini.

Insidious

Insidious adalah Film yang menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Dalton (Ty Simpkins) yang koma karena arwahnya tidak kembali saat tidur. sampai 3 bulan, ia tak kunjung sadar. Orang tuanya Josh (patrick wilson) dan Renai (Rose Byrne) sudah melakukan segala cara demi kesembuhan anaknya. namun, ini bukan koma biasa. arwah Dalton masih berjalan dan hantu dari rumah mereka sebelumnya memasuki mengajak dan memasuki tubuh dalton. Siapa yang bisa menolongnya?? film ini penuh kejutan pada setiap momennya. kita akan dibuat deg-degan dan menjerik seketika saat semua makhluk halusnya tampil secara tiba-tiba. awas!! hati-hati, mungkin saja mereka bakal mengikuti anda saat anda tidur malam. hahaha

Sabtu, 04 Februari 2012

Paranormal Activity 2

awalnya ngerasa bosan nontonya karena kita harus nunggu lama apa yang terjadi. film menunjukkan kekuatan supranatural rumah baru yang ditempati Kristi (Sprague Grayden), suaminya Dan (Brian Boland), putrinya Ali (Molly), bayi kecil Hunter serta anjingnya. sesuatu terjadi pada Kristi saat dia ditarik makhluk halus dari lantai dua, terplanting melewati tangga dan masuk ke dalam sebuah gudang. kemudian, setelah dia keluar dia menjadi murung, diam, pandangan kosong dan ada bekas cakaran di bagian tubuhnya. sementara suami dan putrinya Ali merasa aneh dengan tingkah Kristi. Malamnya, ketika Hunter tidur, bayi kecil itu ditarik makhluk halus dari tempat tidurnya, terangkat da.....n. Paranormal Activity 2 yang disutradarai oleh Tod Williams cukup mengagetkan dengan fenomena yang terjadi secara tiba-tiba. have fun but so scare.

Jurnalistik Online



A.    Pengertian Jurnalistik Online (Internet)
Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan berita dan informasi ke khalayak. Menurut Hilf, internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari bentuk-bentuk terdahulu. Maka, apa yang berubah bukanlah substansinya, melainkan mode-mode produksi dan perangkatnya.[1] Internet ( Interconnected Computer Networks ) adalah jaringan computer tanpa batas yang menghubungkan antara computer yang satu dengan computer yang lain, dari satu tempat ke tempat yang lain.
Jadi, jurnalistik online (Internet) adalah kegiatan menyebarkan berita melalui website kepada khalayak dengan waktu yang relative cepat dan murah.
B.     Sejarah Jurnalistik Online (Internet)
Meskipun cyber atau internet berkembang pesat di seluruh dunia, tetap tidak dapat menghapuskan media massa yang lama seperti televise, radio dan media cetak. Khalayak masih tetap menggunakan televisi (media auditif dan visual), radio (media auditif), dan media cetak ketika merasa jenuh dengan dunia cyber dan semua media massa memiliki porsi tersendiri bagi kebutuhan khalayak.
Jurnalisme online  adalah penemuan WWW. Momen ini dimulai dari pecahnya berita mengenai Drudge Report tentang skandal Lewinsky, ketika sebuah e-mail dikirimakan pada tanggal 18 Januari 1998 ke 50 ribu pelanggan. Menurut Lasica, medium internet digunakan membongkar berita-berita skandal, menyuarakan tuduhan dan merilis laporan final Star atas investigasinya.
Hubungan internet dan jurnalisme ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Pada waktu itu CERN institute di Jenewa dirilis pada tahun 1991. Tak seorangpun yang menyadari dahsyatnya dampak dari jurnalsime internet ini. Dampak ini baru muncul ketika surat kabar onlineThe  Nando Times’ menyatakan “All the news that’s bit we print (semua berita dalam bentuk bit akan kami cetak)”.
Jurnalisme online  adalah jurnalisme baru yang memiliki banyak fitur-fitur unik yang terkemuka dalam memproses dan menyebarkan berita. Deuze mengatakan bahwa online journalist harus membuat keputusan mengenai format media yang tepat dalam mengungkapkan sebuah kisah, berita, informasi dan memungkinkan publik untuk menanggapi, berinteraksi dan menysusun cerita-cerita tertentu melalui hyperlinks.[2]
Kelebihan jurnalisme online ini adalah
1.      Kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media.
2.      Khalayak bebas memilih berita.
3.      Tidak seorangpun yang dapat mengendalikan perhatian khalayak.
4.      Internet membuat proses komunikasi secara langsung.
5.      Interaktifitas web.
6.      Berita atau informasinya dalam bentuk teks, suara gambar dan video.
7.      Waktu yang digunakn relative singkat dan penyebaran beritanya cepat secara keseluruhan.
Para jurnalis di jurnalistik online  menggunakan piramida terbalik. Tapi, jurnalsitik web atau online berbeda dengan jurnalsiitk media cetak. Seperti surat kabar online di Washington Post dalam kasus Melinda McAdam tentang Tinta Digital, membiarkan artikel-artikelnya tersedia secara online bertahun-tahun. Penulis dapat me-link­-kan tulisan lama, merancang berbagai informasi. Jadi, web adalah media link. Penulis web memisahkan artikelnya ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil untuk menghindari halaman panjang yang harus digulung.


C.     Unsur dalam Jurnalistik online (Internet)
Newsroom, adalah ruang pemberitaan online. Dimana wartawan online meliput peristiwa dengan mencatat fakta dan melaporkan berita tersebut dalam bentuk spot, feature, depth. Kemudian berita tersebut diserahkan kepada staf produk online.
Jabatan dan Tugas-tugas dalam jurnaslitik online (Internet)
1.      Produser : memimpin peliputan harian dan mengawasi proses pembuatan sebuah berita dari awal sampai akhir.
2.      Produser senior: mengarahkan isi website, menjaganya agar tetap mengalir dan memanfaatkan berbagai potensi staf yang beragam.
3.      Rapat editorial : mengadakan rapat harian.
4.      Papan tulis (The White Board): papan yang digunakan untuk menggerakkan berita segera masuk ke dalam Web.
5.      Profil penulis (Writer Profile): menyederhanakan berbagai infromasi.
6.      Associate Producer: mengumpulkan seluruh elemen multimedia untuk menghasilkan berita yang real.
7.      Perancang Multimedia: menciptakan grafis yang menarik untuk website CNN.
8.      Editor Video: memasukkan setiap video action dalam berita.
9.      Editor Web: menambahkan berbagai teks tag (HTML) ke dalam berita.
10.  Asisten Editor: menjadi filler-inner pada tiap terjaidnya a hole pos up.
11.  Editor naskah: memperbaiki dan membetulkan naskah.
12.  Webmaster: petugas yang paling akhir yang memungkinkan berita keluar dari server.
13.  Coordinator Online: memastikn perspektif telah mewakili pada sebuah berita.
14.  Kepala editor (Editor in Chief): menjaga keseluruhan kerja sehari-hari.[3]


[1] Septiawan Santana K. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2005. h:133-150

[2] Ibid.h:133-150.
[3] Ibid. h: 133-150

Media Elektronik/ audiovisual : Jurnalistik Televisi



A.    Pengertian Jurnalistik Televisi
Kita tahu bahwa jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan informasi berupa berita, feature, advertising, dan opini melalui media massa kepada khalayak. Televisi adalah salah satu media massa/ komunikasi berupa suara dan gambar. Televisi merupaka hasil produk teknologi tinggi yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak kepada khalayak.
Jika seorang jurnalistik cetak risikonya seputar kamera foto yang sering dirampas oleh pihak yang kurang suka kehadiran wartawan maka jurnalis televisi memiliki risiko lebih berat lagi yaitu harus berjuang mempertahankan berita sambil membawa kamera video jenis Betacam yang berat dan harganya mencapai puluhan juta rupiah. Jadi, jurnalis televisi tidak kalah hebat dengan jurnalis cetak, mereka harus kerja keras untk mencari dan mendapatkan berita dengan taruhan nyawa sekalipun.[1]

B.     Sejarah Televisi
Televisi adalah temuan orang-orang Eropa. Perkembangan televise sejalan dengan kemajuan elektronika sejak ditemukannya transistor oleh William Sockley. Pada tahun 1923 Vladimir Katajev Zworykin berhasil menciptakan sistem televise elektris.pada tahun 1930 Philo T. Farnworth menciptakan sistem televisi. Kemudian Paul Vipkow menciptakan televisi mekanik.
Televisi memiliki tiga generasi, yaitu generasi pertama adalah televise hitam-putih, generasi kedua adalah televisi warna dengan sistem Phase Alternatting Line (PAL): 625 garis/detik-60 Hertz, National Television System Committess (NTSC):525 garis/detik-50 Hertz, Sequential Colour a’memoar (SECAM):825 garis/detik-50 Hertz, dan generasi ketiga adalah High Definition TV (HDTV). Jepang adalah negara pertama yang mengembangkan tv warna sistem HDTV dengan garis scanning 1125 garis/detik.[2]
Siaran televise pertama di Indonesia adalah televise hitam-putih pada tahun 1962. TVRI adalah stasiun televise pertama yang berkembang di Indonesia. Stasiun tv menyampaikan pesan mengenai berita dan informasi. Liputan Asian Games IV adalah yang pertama kali ditampilkan oleh TVRI. Kemudian seiring perkembangan zaman, Indonesia mulai menghasilkan stasiun tv swasta yang tidak hanya fokus pada berita seremonial tapi menampilkan feature news dengan inovatif dan variatif. Saat ini Indonesia sudah mengudara sepuluh stasiun tv swasta dan satu televisi TVRI.

C.     Berita Televisi
Berita televisi haruslah menarik, akurat, haru punya kapabilitas untuk memberikan kesaksian tentang informasi yang diberitakan, semua narasumber harus digali informasinya secara seimbang, penulis harus menulis sesuai dengan informasi yang didapat dari realitas, fakta dan narasumber. Disamping itu, materi berita harus disusun secara ringkas, padat, dan langsung sehingga mudah dipahami. Isi pesan berita tidak dapat diulang. Penyajiannya dibatasi oleh detik, menit dan jam. Berita televisi di distribusikan melalui pemancaran/ transmisi.[3]

D.    Budaya dan Pengaruh TV
Semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang juga teknologi. Lahirnya budaya televisi (audiovisual) mampu menggeser budaya media cetak. Budaya televise membuat khalayak menjadi berkurangnya minat baca. Televisi selalu menghadirkan berita sensasional yang dapat memikat daya tarik khalayak. Budaya membaca di Indonesia berbeda dengan negara-negara maju. Lihat saja pada launch buku best seller, jika di negara-negara maju mencetak buku best seller sampai jutaan eksemplar maka di Indonesia hanya mencetak sepuluh ribu eksemplar. Kenyataannya, masyarakat Indonesia termasuk kategori view society (keadaan dimana melihat, menonton lebih dominan). Sedangkan di negara-negara maju termasuk kategori reading society (keadaan dimana membaca menjadi sebuah kebutuhan).




[1] Askurifai Baskin. JURNALISTIK TELEVISI: Teori dan Praktik. Bandung:Simbiosa Rekatama Media. 2006. h: 6.
[2] Ibid. h: 7-9


[3] Ibid. h: 51-52 dan 60-61

Jurnalistik Radio


1.      Pengertian Jurnalistik Radio
Jurnalistik radio disebut juga jurnalistik media elektronik auditif.jurnalistik radio adalah kegiatan menyiarkan berita melalui media siaran radio dan khalayak sebagai pendengar dan menerima informasi. Jurnalistik ini berkaitan dengan kemampuan pendengaran khalayak dalam menyerap dan mencerna informasi dari setiap pesan kata atau kalimat yang disampaikan.[1]
2.      Sejarah Jurnalistik Radio
Pada tanggal 3 september 2003, Kantor Berita Radio 68H Indonesia diumumkan sebagai satu 25 finalis penerima penghargaan bergengsi Tech Museum 2003: Technology Benefiting Humanity yang di selenggarakan Applied Materials Inc. di San Jose, California. Kantor berita ini terpilih sebagai kandidat penerima penghargaan Knight rider Equality, yaitu kategori untuk organisasi atau lembaga yang menggunakan teknologi untuk memerangi pelanggaran Hak Asasi Manusia dan mengembangkan proses demokrasi di daerah mereka.
Kantor Berita Radio 68H adalah kantor berita yang berfungsi sebagai penyalur akses informasi masyarakat, melalui informasi terbaru, independen, dan bisa dipercaya. Kantor Berita Radio 68H membangun lebih dari 290 stasiun radio. Format siarannya memiliki daya jangkau terhadap 20 juta pendengar di berbagai pelosok daerah di Indonesia.
Pada masa kemerdekaan, radio menjadi buruan Republikan Indonesia yang mengatakan “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa”, dan mencabut bendera Jepang dan belanda dari pekarangan gedung. Dengan sembunyi-sembunyi mereka siapkan mik stasiun radio Hoso Kyokdi Jakarta untuk menyiarkan suara Soekarno yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia.[2]
Berita yang disampaikan lewat radio lebih cepat daripada melalui media cetak seperti koran dan majalah. Radio berita adalah radio yang menyampaikan berita dan informasinya langsung dari kejadian, on air dan menyiarkannya secara detil. Sedangkan radio musik adalah radio yang jarang menyiarkan langsung sebuah peristiwa, manajemennya lebih kepada khalayak muda dan beritanya berisi soal lifestyle, zodiac, cerita menarik dan soal selebriti.
Kebanyakan radio menyetel music rekaman kemudian diselingi dengan berita, olahraga, talkshowsi, iklan dan materi intelektual.
3.      Karakter Radio
a)      Bersifat auditif (suara), khalayak sebagai pendengar.
b)      Selintas, pemberitaan radio dikemas dnegan gaya yang ringkas, pendek, jelas, dna tegas.
c)      Imajinatif, dipenuhi oleh gambaran-gambaran yang terjadi.
d)     Daya dengar khalayak.
4.      Bahasa Berita Radio
Bahasa yang digunakan berbeda bahasa sehari-hari dan dan bahasa formal yang dipakai masyarakat. Dunia radio harus menggunakan bahasa siaran sebagai percakapan.[3]


[1] Drs. Haris Sumadiria, Msi. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Cetakan kedua. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2006.
[2] Septiawan Santana K. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Obor. 2005. Hal 98-100.
[3]Ibid 2. hal: 104.

Dunia Jurnalistik



A.    Pengertian Jurnalistik
Jurnalisitik atau journalisme berasal dari kata bahasa Inggris “Journal” atau bahasa Perancis “Du jour” yang berarti catatan harian, catatan mengenai kejadian sehari-hari dimana segala berita sehari itu termuat dalam surat kabar. Jurnalistik berhubungan dengan surat kabar, majalah, media, tulis-menulis, berita, informasi, pers. Jadi, jurnalistik adalah kegiatan mencari, , mengedit, menulis, melaporkan dan menyiapkan berita melalui surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi.
Banyak orang yang mensenadakan istilah “jurnalistik” dengan “pers”. Jurnalistik dan pers tentu berbeda tapi saling berhubungan. Orang sering mengacaukan pengertian “pers”, jurnalistik”. Media tercetak adalah media massa yang pertama seperti surat kabar dan majalah. Kemudian muncul radio pada abad ke-20 sebagai alat penyampaian pesan yang disebut radio journalism. Televisi juga mempunyai pengaruh pada masalah berita baik dari gambar maupun suara yang disebut electronics journalism. Media yang mencakup radio dan televisi disebut electronic media.
Dari perkembangan ini muncul istilah pers. Pers berasal dari kata Belanda pers, dan kata Inggris press yang artinya menekan atau mengepres. Jadi, pers adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengumpulkan berita oleh wartawan media elektronik dan wartawan media cetak.
B.     Sejarah Jurnalistik
Zaman Romawi adalah awal lahirnya jurnalistik dimana berita ditempelkan di pusat kota atau di sebut Forum Romanum. Dimulai pada zaman Firaun di Mesir ia mengutus para perwiranya untuk menyampaikan pesan di provinsi-provinsi ibu kota. Di Roma 2.000 tahun yang lalu surat kabar atau di sebut “Acta Diurna” ditempelkan di tempat-tempat umum.
Pada abad pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media informasi yang penting bagi usahawan. Jurnalisme lahir ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada tahun 1440. Surat kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun 1609, yaitu Aviso di Wolfen büttel dan Relation di Strasbourgh. Kemudian surat kabar muncul di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris (1620), dan Italia ( 1636).
Surat kabar di New York muncul pada tahun 1833 dimana Benjamin H. Day menerbitkan surat kabar yang harganya satu penny disebut penny newspaper. Surat kabar ini beredar dengan 60.000.000 eksemplar harian setiap harinya di Amerika Serikat. Kemudian majalah berkembang sekitar dua abad lalu. Radio dan majalah muncul ke masyarakat pada tahun 1920 dan televisi komersial mengalami boom setelah Perang Dunia II.
C.    Falsafah Pers
Falsafah dalam bahasa Inggris philosophy salah satu artinya adalah tata nilai atau prinsip-prinsip untuk dijadikan pedoman dalam menangani urusan-urusan praktis. Dalam membicarakn falsafah ada buku Four Theories of the Press (Empat Teori tentang Pers) yang ditulis Siebert bersama Peterson dan Schramm dan diterbitkan oleh Universitas Illinois pada tahun 1956. Empat teori tersebut yaitu:
1)      Teori pertama ialah Authoritarian Theory (Teori Pers Otoriter) pada abad ke-16. Prinsipnya adalah bahwa Negara memiliki kedudukan lebih tinggi daripada individu dalam skala nilai kehidupan sosial. Jadi, pers harus mendukung kebijakan pemerintah dan mengabdi kepada Negara.
2)      Teori kedua ialah Libertarian Theory (Teori Pers Bebas) pada abad ke-19. Dalam teori ini, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat membedakan antara yang benar dan tidak benar. Pers harus menjadi mitra dalam upaya pencarian kebenaran dan bebas dari pengaruh dan kendali pemerintah.
3)      Teori ketiga ialah Social Responsibility Theory (Teori Pers Bertanggung Jawab). Pers libertarian yang menentukan fakta-fakta apa saja yang boleh disiarkan kepada public dan dalam versi apa.
4)      Teori keempat ialah The Soviet Communist Theory (Teori Pers Komunis Soviet), yang baru tumbuh dua tahun setelah Revolusi Oktober 1917 di Rusia.  Dalam teori ini pers berfungsi:memberikan infromasi, hiburan, melaksanakan kontrol sosial(pengawas/penjaga) terhadap pemerintah, melayani sitem politik yana memungkinkan sistem infromasi dan diskusi tentang masalah publik, dan melayani sistem ekonomi.
Referensi:
1.      Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori & Praktik, Cetakan:III, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
2.      Dja’far H. Assegaff, Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan, Cetakan:III, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.