Entri Populer

Minggu, 20 Februari 2011

Doaku


Desahan nafas berhembus disekujur  tubuh
Tak ada yang mengerti tentang berbelit kasih
Kisah cinta yang tak tahu arti
Begitu jelas tersirat sebagai tanda sejati

Tuhan, inikah jalan yang Kau beri padaku
Aku hanya manusia lemah yang butuh petunjuk cahayaMu
Aku hanya menjalankan jalur kehidupanMu
Apakah ini sesuai keinginginanMu, Tuhan

Begitu banyak jeritan hati yang membutuhkanku
Menginginkanku, memimikirkanku
Begitu banyak salah aku kepada mereka yang tak dapat ku terima balasan rasanya
Apakah ini benar-benar jalan terbaikMu  ya Tuhan

Aku manusia yang tak luput dari khilaf dan dosa
Aku masih haus akan kasih sayangMu
Terimakasih atas rasa yang Kau berikan Tuhan
Tapi mengapa hatiku begitu lemah dengan cinta

Cinta hakiki hanya denganMu Tuhan
Namun, di dunia ini begitu banyak manusia yang cinta dengan manusia
Apakah ini arah tujuan dari cinta yang Kau berikan Tuhan
Mengapa aku tidak bisa menahan rasa yang bergejolak

Mengapa aku begitu gampangnya melupakan cinta mereka
Dan aku malah milih cinta baru
Tidakkah kau tahu Tuhan
HambaMu ini takut kembali dalam cinta lama
Takut kesalahan yang sama terulang

Tapi, melihat jeritannya yang meronta cintaku
Aku antara iba atau masih merasakan sayang
Sungguh Aku menyayanginya karenaMu
Tapi aku tak mau dia terusan terluka oleh cintaku

Dalam benak, terukir kisah lamaku yag terpendam
Saat aku benar butuh dia
Saat aku benar jatuh cinta
Dia telah mengabaikan aku

Butuh waktu yang lama melupakan cinta yang dalam terhadapnya
Tangisanku sudah menjadi hal biasa untuk memperjuangkan cintanya
Dalam persahabatan masih juga kurasakan selir cinta itu
Aku ingin dia ungkapin cinta lagi

Namun, waktu yang ditunggu tak juga datang
Sampai akhirnya kami berpisah jauh dalam sekolah
Dia menyatakan cintanya kembali
Dia menginginkanku disisinya lagi

Sayang, aku tak dapat menjawab ia
Aku terlanjur takut
Takut sakit hati kesekian kalinya
Dan telah hilang cinta lamanya
Maafkan aku sahabat

Sekarang, setelah aku memilih bunga mekar nan harum
Dia datang dengan sejuta rasa kesedihan, penyesalan, dan keluhan serta rontahan hatinya
Yang berkata ;”aku telah menyakiti hatinya, kelak aku mendapat balasan atas rasa sakit hati yang dirasakannya”
Ya Tuhan, bantulah hambaMu

Sungguh tak ada niatku berdendam dengannya
Dalam doa aku selalu berkata: “tuhan, jangan sakiti hatinya karena aku”
Aku sempat berpikir, sebenarnya siapa yang sakit hati
Siapa yang terluka karena cinta
Aku atau dia????

Tuhan menjawab, kami berdua yang merasakannya
Namun, kenapa hatinya masih teringat aku
Padahal aku ingin bahagianya
Senyumnya kembali

Tuhan, lancarkanlah perjalanan hidupku
Dalam pendidikanku
Dalam karierku
Dalam kerluarga
Dalam cinta
Dan dalam dunia dan akhirat
Amiiin…

Feb 16,11
PiBe





Senin, 14 Februari 2011

Kesalehan 1



1.      Ruang Lingkup Amal Saleh
Di dalam Al-qur’an dan hadits, banyak terdapat perintah untuk beramal saleh bagi orang-orang yang telah mengaku beriman, bahkan seringkali penyebutan amal iman di dalam Al-qur’an dirangkai dengan penyebutan amal saleh. Iman harus dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh harus dibuktikan dengan iman. Setiap perbuatan seorang muslim sejak bangun tidur di pagi hari hingga lagi di malam hari harus bernilai amal saleh. Perbuatan amal saleh memenuhi 3 kriteria:
1.      Niat yang ikhlas karena Allah
2.      Benar dalam melaksanakannya sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
3.      Tujuannya adalah untuk mencari ridha Allah SWT.
Amal saleh tidak hanya bersifat ubudiyah seperti shalat, puasa dan sejenisnya. Tapi juga bersifat sosial yang manfaatnya dirasakan oleh orang lain. Ini disebut kesalehan sosial yang dalam bahasa agama sering disebut hablum minallah dan hablum minannas. Kesalehan bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1.      Kesalehan Pribadi
Kesalehan pribadi adalah sifat-sifat yang mulia seperti jujur, amanah, pemurah, pemaaf, tawadhu’, sabar, dan sebagainya yang harus dimiliki dan ada oleh orang yang saleh. Dengan sifat seperti itu, maka kita akan bisa berinteraksi, bergaul bahkan bersaudara secara baik dengan sesama manusia apalagi sesama muslim. Dalam hadits Rasulullah bahwa sikap utama dalam kesalehan pribadi ini adalah berlaku benar / jujur karena hal itu alam membawa kepada kebajikan (al-birru) dan kebaikan (al-khair). Seperti dalam surat At-Taubah: 119;
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”.

2.      Kesalehan sosial
Kesalehan sosial pada masyarakat atau orang lain adalah berlaku baik kepada orang lain. Setiap orang tidak bisa hidup sendiri, dia pasti membutuhkan orang lain. Al-qur’an sangat menekankan pentingnya manusia berbuat kebajikan kepada orang lain dengan menghormati, membantu dan ikut memecahkan persoalan yang mereka hadapi, seperti memenuhi hak-hak yang harus diperoleh orang lain. Seperti dalam surat Al-baqarah: 177;
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang berima kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.

Membuktikan kesalehan sosial kepada orang lain berarti keberadaan kita bisa dirasakan manfaatnya oleh mereka. Rasulullah bersabda:
“Sebaik-baik orang adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”.

Kesalehan

Kesalehan muncul di kalangan masyarakat karena adanya sikap perduli seseorang dengan orang lain. Kesalehan erat kaitannya dengan kesalehan sosial. Jika seseorang melihat orang lain membantu, menolong orang yang kesusahan maka kita dapat berkesimpulan bahwa seorang tersebut telah bersikap saleh. Disamping itu, kesalehan juga bisa dikaitkan dengan kesalehan individu. Kesalehan ini terlihat dari sikap seseorang yang rajin ibadah, berbuat baik, sabar, jujur dan dapat dipercaya.

 Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Di negara ini terdapat lebih dari 700 ribu masjid dan jutaan mushalla (tempat shalat/masjid kecil) yang bertebaran di desa-desa bahkan di tempat-tempat pendidikan dan pusat-pusat perbelanjaan. Pada setiap bulan Ramadan tempat-tempat ibadah tersebut ramai dihadiri kaum muslimin untuk mengikuti salat tarawih. Mereka juga menyambut bulan ramadhan ini dengan berpuasa sebulan penuh. Sebagian mereka pada malam hari sesudah tarawih, mengadakan “tadarrus” (membaca al Qur-an) bersama-sama dan berbagai macam shalat sunnah qiyam al lail. Dan pada akhir ramadhan mereka berbondong-bondong dan serentak membayar kewajiban zakatnya. Pada musim haji, setiap tahun jumlah kaum muslimin yang menunaikan ibadah haji lebih dari dua ratus ribu orang dan selalu menempati posisi terbesar di dunia bahkan sampai melebihi quota yang diberikan. 

Fenomena ritualistik di atas seringkali memberikan kesan umum bahwa masyarakat muslim di Indonesia adalah masyarakat yang taat beragama sekaligus masyarakat dengan individu-individu yang saleh. Dalam banyak tradisi, kesalehan individual ini menjadi ukuran tingkat kwalitas keberagamaan seseorang. Dengan kata lain intensitas seseorang dalam menjalankan ritus-ritus agama menunjukkan tingginya nilai kesalehan atau kebaikan pribadinya.

Semua aktivitas dan hal yang kita lakukan di dunia dapat bernilai amal saleh. Setiap orang mempunyai sifat saleh jika hal itu dilakukan dengan niat yang ikhlas dan mengandung unsur kebaikan. Secara sistematik, manusia harus memiliki beberapa unsur kesalehan individu kemudian dapat mengembangkan kesalehan sosial. Semua ini dibangun melaui akal, qalbu, hati nurani dan keterampilan teknik.        

Tidak hanya orang yang muslim yang mengaplikasikan ini tapi yang non muslim juga memiliki sifat tersebut. Saat ini, banyak muslim yang kurang peka terhadap masyarakat disekitarnya. Bahkan, non muslim lebih menerapkan ajaran kebaikan yang ada dalam Al-qur’an dan mereka lebih perduli kepada yang membutuhkan tanpa memandang bulu, suku, jabatan maupun agama. Kesalehan berarti bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.

Masyarakat di sekitar kita lebih mementingkan kebutuhan diri mereka padahal mereka memiliki kecukupan untuk memenuhi hidupnya daripada berbagi sebagian harta dan waktunya kepada orang-orang yang benar membutuhkan perlindungan dan perawatan. Namun, untuk melakukan itu semua pastinya membutuhkan proses baik untuk individu itu sendiri maupun orang lain.

Terbelenggu

Terasa muncul dalam perbedaan hidup
Berteguh pada pendirian
Melewati hari dengan subur, kerasnya arus,,
Sudah taq ada lagi,,
Hamper hilang kesempatan itu,,
Taq ingin lagi terdengar kata yang ga berarti,,
Ku akan bias hidup meski tanpa mereka,,,,
Mungkin masih banyak yang terbaik yang belum ku temui,,

Bukan,
Bukan ku melihat dari sebelah mata
Tapi sebenarya pelipur hati sedang tergoncang,,
Tubuh trasa melemah,,
Tag berdaya,,
Lemas,
Itu semua hanya sebuah pikiran,,
Tidak,,
Tidak 1 pikiran,,
Mungkin banyak,,,
Apalah mampuku,,

Semua yang telah diperbuat sia-sia,,
Kapan nie semua berujung,,
Disudut malam kan ku tunggu
Apapun yang terjadi,,
Yang luar dan dalam dalam diri kita,

Hamper saja ku bunuh rasaku,,
Ku bunuh semuanya,,
Namun bukan berarti melupakan untuk selamanya,,
Ga ada yang tau aq,,dan bagaimana aq,,,

Beginilah aq,,mungkin mulai terbuka kedok yang taq ada apa-apanya,,
Yang taq sempurna,,
Hanya sebatang kara,,,

Oh,,,,
Rasa sakit sunggguh taq menyenangkan,,
Que mau sembuh dari ni semua,,
Ingin rasanya memuntahkan semuanya,,
Namun apa bisa,,
Apakah mereka mau mendengar keluh kesahku yag taq berarti apa-apa
Yang tag berguna,,
Hanya biasa tanpa usaha,,
Que kan coba bertahan,,]
Menahan sakit ini,,,,,,,
Biarlah dirique,,
Terpenjara sepi,,
Biarlah diriku termakan oleh seekor binatang buas,,

Aque ga bisa lagi,,
Ga mampu lagi..
Siapa dokter yang dapat membantu pasiennya ini,,
Yang dapat menolong pasiennya yang sakit  ini

Aque,,
Bingung dengan seribu alasan dan argument Tanya yang besar,,,,,
Maafkan diriku,,ampuni diriku yang hanya bisa berbuat begini,,yang sudah sabar menghadapi semuanya,,,,,,,
Tolong,,,,,,,,,,,,,,,
Aque terbelenggu ,,
Dikelilingi roh setan jahat yang lagi bergentayangan…….

Apakah ni bisa ku lakukan sendiri,,
Hidup dengan siapa,,
Lebih baik sendiri berhenti nadi darah,,,,,


Maaf kan diriku,,,,,
Yang begitu………