Entri Populer

Selasa, 08 Januari 2013

Komunikasi Interpersonal



Bab I. Pendahuluan
            Psikologi adalah ilmu kejiwaan. Sedangkan komunikasi adalah pesan yang disampaikan komuniaktor kepada komunikan dengan menggunakan media dan menghasilkan efek. Ada beberapa macam komunikasi seperti komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok dan massa. Pembahasan makalah ini adalah mengenai komunikasi intrapersonal. Menurut Blake dan Harodlsen, komunikasi intrapribadi adalah peristiwa komunikasi yang terjadi dalam diri pribadi seseorang.[1]Bagaimana setiap orang mengomunikasikan dirinya atau ebrbicara pada diri sendiri.
            Dalam sistem komunikasi intrapersonal ada proses mulai dari individu menerima pesan, menyimpan, mengolah dan menyampaikan kembali pesan yang disampaikan komunikator dengan kata-kata sendiri. Komuniaksi intrapersonal memiliki tiga tahap yaitu sensasi, persepsi dan memori. \
            Komunikasi intrapersonal mengajak kita untuk intorpeksi menjadi pribadi yang bisa mengomunikasikan pesan secara efektif dang sesuai fungsinya yaitu menginformasikan, mendidik, menghibur dan mengubah sikap. Disamping itu, komunikasi ini memberikan penjelasan tentang cara diri kita berpikir.

Bab II. Sistem Komunikasi Intra personal
A.    Pengertian Sistem Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan dimana ada timbal balik dari komunikan kepada komunikator dan menghasilkan efek yang dapat mengubah sikap dan perilaku komunikan. Komunikasi Intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri baik berupa imajinasi, perasaan dan berbicara sendiri atau dalam hati.
Sistem Komunikasi Intrapersonal merupakan susunan atau elemen-elemen yang ada dalam proses komunikasi intrapersonal. Komunikasi intrapersonal bertujuan bagaimana orang menerima, menyimpan, mengolah informasi dan menghasilkannya kembali. Hal ini melalui tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir.[2]
Ketika kusni kasdut dihukum mati, di Jakarta muncul kelompok orang berkaus dengan tulisan Hapus Hukuman Mati. Mereka menyebut hukuman mati sebagai tindakan balas dendam, yang meruntuhkan nilai-nilai kemanusiaan, merampas hak paling dasar, dan meniadakan kemungkinan betaubat. Proses persuasi sudah dimulai. Berbagai reaksi timbul. Seorang pengacara mendukung gerakan ini dengan alasan: hukuman mati adalah pembunuhan yang dilegalisasi dan menurut falsafah hukum modern, pemindanaan tidak untuk membelas dendam, tapi untuk mendidik dan memperbaiki manusia yang rusak. Seorang tokoh islam menentangnya. hukuman mati, katanya dibenarkan oleh islam bagi kejahatan mencabut nyawa sesamanya ---- bila keluarga korban tidak memaafkannya. Ancaman hukuman yang keras tak lain demi terpeliharanya ketertiban masyarakat. Seorang rohaniwan lain lagi komentarnya, “Gereja Katolik menentang hukuman mati. tidak sesuai dengan martabat manusia dan semangat injil”. Tetapi apa kata tukang becak? “itu bukan urusan saya – lebih penting urusan perut.” (tempo, 16 Februari 1980) [3]
Peristiwa diatas tadi memiliki unsur stimuli dengan pesan “Hapuskan hukuman mati”. Dari stimuli itu muncullah beragam tanggapan yang berbeda. Inilah yang dimaksud dengan komunikasi intrapersonal.
Komunikasi intrapersonal adalah proses pengelolahan informasi dari menerima informasi, mengolah, menyimpan dan menghasilkan kembali informasi tersebut. Komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berfikir.
1.      Sensasi
Berasal dari kata “sense” artinya alat pengindraan yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.
Benyamin B. Wolman menulis “sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.[4]
Filusuf John Locke bahwa “there is nothing in the mind expect what was first in the sense”
Perbedaan dalam menjelaskan sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Dengan alat indera manusia akan mengetahui kualitas lingkungannya, dan memperoleh pengetahuan. Sentuhan yang terjadi melalui alat indera adalah stimuli. Contohnya: saat teman anda berbicara “Bagus” namun yang didengar anda Agus
2.      Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.[5] contoh persepsi adalah saat anda dipuji oleh dosen “Anda cerdas sekali” namun yang ditafsirkan oleh otak anda seakan-akan saya mempermainkan anda, inilah yang disebut persepsi.
Faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi yakni perhatian.
·         Perhatian (Attention)
Kenneth E. Andersen, perhatian adalah proses metal ketika stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
Faktor eksternal penarik perhatian
ü  gerakan
ü  intensitas stimuli
ü  kebaruan
ü  perulangan
Faktor internal penaruh perhatian
ü  faktor biologis
ü  faktor sosiopsikologis
ü  motif sosiogenis
3.      Memori
Memori adalah sistem yang sangat berstruktur yang menyebabkan seseorang mampu untuk merekam fakta dan menggunakan pengetahuannya untuk mengarahkannya berprilaku. Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan yang sangat penting dalam memperngaruhi persepsi maupun berfikir.
Secara singkat, memori melewati tiga proses : perekaman, penyimpanan, dan pemanggilan. perekaman (Encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sikrit saraf internal. penyimpanan (storage) proses yang kedua, adalah menentukan berapa lama informasi itu berada bersama kita, dalam bentuk apa, dan di mana.[6] pemanggilan (retrieval) adalah menggunakan informasi yang disimpan untuk dikelola dan disampaikan.
·         jenis-jenis memori
pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1)      pengingatan (recall)
proses untuk mengahsilkan kembali fakta dan informasi secara kata demi kata, tanpa petunjuk jelas.
2)      pengenalan (recognition)
susah untuk mengingat kembali fakta, lebih mudah mengenalnya kembali.
3)      belajar lagi (relearning)
mengusai kembali pelajaran termasuk yang telah dipelajari yakni pekerjaan memori.
4)      redintegrasi (redintegration)
menyusun kembali seluruh masa lalu dari satu petunjuk yang kecil.
·         mekanisme memori
dalam mekanisme  memori terdapat tiga teori yakni teori aus, teori  interferensi dan teori pengolahan informasi.
                                                                               I.            teori aus ( Disuse Theory)
menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. seperti otot, memori kita baru kuat bila dilatih terus-menerus. William James juga Benton J. Underwood membuktikan dengan eksperimen bahwa “the more memorizing one does, the poorer one’s ability to memorize” – makin sering mengingat makin jelek kemampuan mengingat[7].
                                                                            II.            teori interferensi (Interference Theory)
B.     Penilaian dan Perubahan Sikap
Manusia adalah makhluk yang suka menilai terhadap apa saja yang dilihat dan didengar. Menurut Muxafer Sherif dalam teori penilaian sosial bahwa bagaimana orang menilai pesan dan bagaimana penilaian yang dibuat tersebut mempengaruhi sistem kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya.
Individu member penilaian dengan:
1.      Keterlibatan Ego
Keterlibatan ego adalah tingkat penerimaan atau penolakan seseorang terhadap pesan dipengaruhi oleh satu variable penting atau adanya hubungan personal dengan isu bersangkutan. Misalnya pembalakan hutan secara liar menyebabkan tanah longsor. Anda menganggap isu tersebut penting karena keterlibatan Ego anda tinggi. Anda termasuk salah seorang yang tinggal di lingkungan yang pernah terkena longsor dan anda menganggap isu tersebut penting bagi anda. Sebaliknya jika anda tida terlibat dalam musibah tanah longsor maka anda memeliki keterlibatan Ego yang rendah.
2.      Jangkar Sikap
Sherif menyatakan orang menggunakan jangkar sikap sebagai pembanding ketika menerima sejumlah pesan yang berbeda-beda atau bahkan bertentangan. Pandangan Sherif dipengaruhi oleh riset fisik bahwa sejumlah orang diuji kemampuannya dalam menilai suatu hal. Misalnya tiga ember berisi air berbeda, ember pertama berisi air panas, ember kedua berisi air dingin, dan ember ketiga berisi hangat. Ketika tangan kanan anda dicelupkan ke dalam ember pertama, tangan kiri anda  dicelupkan ke ember kedua, maka keduanya akan merasakan panas dan dingin. Setelah 20 detik, kedua tangan dicelupkan bersamaan ke ember ketiga maka anda akan merasakan pengalaman yang membingungkan sehingga menghasilkan suatu peristiwa yang kontras. Tangan kanan anda tetap merasakan panas dan tangan kiri anda tetap merasakan dingin.

3.      Efek Kontras
Dari penelitian Sherif bahwa individu memberikan penilaian untuk menerima atau menolak pesan berdasarkan acuan internal, keterlibatan Ego dan efek kontras. Efek kontras adalah suatu distorsi persepsi yang mengarah terjadinya polarisasi ide. Kontras terjadi jika pesan masuk ke dalam wilayah penolakan. Efek pertentangan terjadi bila individu menilai suatu pesan menjadi lebih jauh atau bertentangan dengan pandangannya sendiri. Teori penilaian sosial menunjukkan kepada kita gagasan mengenai hubungan yang erat antara keterlibatan ego dengan persepsi. Mereka yang memiliki keterlibatan atau komitmen tinggi terhadap suatu isu menunjukkan wilayah penolakan yang lebar. Setiap pesan yang masuk ke dalam wilayah penolakan akan diterima atau dirasakan sebagai memiliki intensitas perbedaan yang tinggi dari yang sebenarnya.
Sikap dapat berubah dengan efek persuasif. Efek persuasif yang dihasilkannya akan bersikap positif namun tidak secara keseluruhan. Menurut Sherif, semakin besar perbedaan maka penerima pesan akan semakin berupaya untuk menyesuaikan sikapnya. Sheriff juga menyatakan ada beberapa kelompok yang bisa diterima, ditolak dan netral. Ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a.       Pertama, pesan yang berada dalam wilayah penerimaan akan dapat mendorong perubahan sikap.
b.      Kedua, jika Anda menilai suatu argumet atau pesan masuk dalam wilayah penolakan maka perubahan sikap akan berkurang atau bahkan tidak ada.
c.       Ketiga, jika berbagai argument yang Anda terima berasa antara wilayah penerimaan dan wilayah dimana Anda berpandangan netral maka kemungkinan perubahan sikap Anda akan dapat terjadi walaupun berbagai argument itu berbeda dengan argument sendiri.
d.      Keempat, semakin besar keterlibatan ego Anda dalam suatu isu, semakin luas wilayah penolakan, semakin kecil wilayah netral maka akan semakin kecil perubahan sikap. Jadi, perubahan sikap jauh lebih mudah dilakukan terhadap individu yang tidak memiliki keterlibaan ego dalam suatu isu.[8]
Untuk menghasilkan pengaruh persuasif maksimum, individu harus menerima informasi atau pesan yang masuk dalam wilayah penerimaannya. Menurut Sherif, perubakan sikap tidak dapat dilakukan secara serta merta. Jika individu dengan keterlibatan ego tinggi maka wilayah penerimaan sempit sehingga perubahan sikap secara signifikan merupakan kejadian langka. Satu-satunya cara melakukan persuasi terhadap orang-orang seperti ini adalah dengan tindakan persuasi secara bertahap, sedikit demi sedikit namun terus-menerus.
C.     Manusia Sebagai Makhluk Berpikir
Richard Petty dan John Cacioppo mengembangkan Teori ELT (elaboration likelihood theory) bahwa cara orang memperoses suatu informasi di dalam otaknya terdiri atas dua cara. Pertama membawa informasi ke jalur sentral atau jalur pusat (central route), kedua membawa informasi ke jalur peripheral atau jalur pinggiran (peripheral route).
1.      Berpikir Melalui Jalur Sentral
Jalur ini berfungsi untuk melakukan elaborasi terhadap pesan atau informasi yang diterima. Elaborasi adalah seberapa jauh seseorang (mampu) berpikir secara cermat terhadap argumentasi yang relevan terhadap suatu isu dalam komunikasi persuasif. Jalur sentral digunakan untuk mengolah atau memproses informasi yang baru diterimanya secara rasional.
2.      Berpikir Melalui Jalur Periferal
Jalur peripheral dalam otak manusia menawarkan cara mudah untuk menerima atau menolak informasi yang kita terima. Penerima informasi dari jalur ini cenderung mengandalkan beberapa argumentasi yang digunakan untuk membuat keputusan secara cepat. Cialdini mengemukakan ada enam alasan yang digunakan individu untuk berpikir adalah
1)      Konsistensi, kita sering mendengar perkataan, “kita selalu melakukannya dengan cara seperti itu”.
2)      Sosial, pernyatannya seperti, “karena orang lain juga melakukannya”.
3)      Kesukaan, “Saya mengenalnya sebagai orang baik, jadi tidak mungkin dia melakukan hal itu”. Ini karena kita suka terhadap sosoknya maka kita menilai positif.
4)      Kekuasaan, yaitu orang akan mudah membenarkan pandangan orang yang memiliki kekuasaan atas dirinya, misalnya “karena saya berkata begitu”.
5)      Kelangkaan, perasaan takut kehabisan seperti “Ay cepat nanti kita tidak kebagian”.
6)      Tanggapan, yaitu alasan untuk memberikan respon terhadap suatu pernyataan secara cepat.
3.      Motivasi Berpikir
Menurut Petty dan Cacioppo, manusia pada dasarnya berkeinginan untuk memiliki sikap atau pandangan yang benar terhadap semua hal. Otak manusia memiliki semacam jaring besar yang berfungsi sebagai filter atau penyaringan terhadap setiap informasi yang kita terima agar tidak kelebihan beban (overload) informasi.
Motivasi pada dasarnya memiliki tiga faktor yaitu:
1)    Keterlibatan pribadi terhadap suatu topic.
2)    Keberagaman argument.
3)    Kecenderungan pribadi.
4.      Kemampuan Berpikir
Ketika orang sudah termotivasi untuk memikirkan isi pesan maka tidak serta merta ia mampu menelaah dan berpikir secara kritis terhadap isi pesan yang diterimanya. Seseorang tidak akan dapat menggunakan pemikiran kritisnya kecuali ia memiliki pemahaman atau pengetahuan terhadap isu yang terkait. Petty dan Cacioppo menyatakan bahwa motivasi dan kemampuan yang dimiliki seseorang berperan besar dalam meningkatkan kemungkinan suatu pesan atau informasi ditelaah secara cermat di dalam pikirannya.
5.      Kekuatan Argumen
Menurut Petty dan Caioppo kekuatan argument adalah argument yang menghasilkan pemikiran yang menyenangkan ketika didengar dan ditelaah. Telaah dan elaborasi terhadap argument kuat biasanya akan menghasilkan perubahan pandangan pada diri orang bersangkutan.

D.    Proses Berpikir dan Merancang Strategi Pesan
Psikologi komunikasi intrapersonal memberikan perhatian bagaimana komunikator mengelola pesan untuk disampaikan kepada orang lain.
1.      Pengetahuan prosedural
John Green mengembangkan teori procedural (procedural knowledge) bahwa manusia membentuk pesannya dengan menggunakan pengetahuan isi dan pengetahuan procedural. Dalam teori kumpulan tindakan, pengetahuan procedural berada di tengah-tengah atau di pusat.
Anda dapat membayangkan ingatan Anda dipenuhi dengan elemen ingatan yang saling berhubungan. Pengetahuan procedural terdiri atas elemen ingatan yang terhubungan satu sama lainnya, seperti web yang berhubungan dengan Internet. Contohnya, Anda akan tersenyum ketika Anda menyapa seorang rekan dan mengatakan, “Halo, apa kabar?”. Kemudian orang tersebut menyapa balik dan mengatakan , “Baik, apa kabar?” Anda menyimpan peristiwa ini dalam ingatan sebagai seperangkat elemen ingatan yang berhubungan antara situasi menyapa, senyuman, penggunaan kata-kata, dan penerimaan sapaan balasan.
2.      Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah upaya agar orang lain mematuhi apa yang kita inginkan. Marwell dan Schmitt menggunakan pendekatan teori pertukaran, dimana kepatuan adalah suatu pertukaran dengan sesuatu hal lain yang diberikan oleh pencari kepatuhan, Jika Anda mengerjakan apa yang saya inginkan maka saya memberikan Anda sesuatu imbalannya seperti penghormatan, persetujuan, uang, pembebasan, kewajiban, perasaan yang menyenangkan. Teori sosial ini berdasarkan asumsi bahwa orang bertindak untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain sebagai pertukaran. Kesopanan juga merupakan tindakan menyelamatkan muka atau melindungi muka orang lain. Kesopanan merupakan nilai universal secara cultural. Brown dan Levinson juga menyebut face needs atau kebutuhan muka, yaitu ada muka positif (keinginan untuk dihargai, disetujui) dan

E.     Berpikir Rumit dan Sederhana
1.      Konstruk Personal
Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan teori konstruk pribadi atau konstruk personal oleh George Kelly bahwa orang memahami pengalamannya dengan cara mengelompokkan berbagai hal atau peristiwa meurut kesamaanya dan membedakan berbagai hal dan peristiwa melalui perbedaannya. Konstruk personal diatur untuk mengidentifikasi suatu objek dan menempatkan objek itu ke dalam suatu kategori. Kategori ini akan berbeda pemahamannya dari anak-anak hingga dewasa terhadap suatu objek atau peristiwa.
2.      Kompleksitas Kognitif
Teori konsturuktivisme mengakui bahwa konstruk personal memiliki latar belakang sosial melalui interaksi dengan orang lain. Teori ini mengakui efek interaksi sosial dan budaya dalam sistem kognitif. Komplektifitas kognitif memiliki peran penting dalam komunikasi. Orang tidak akan memiliki komplektifitas kognitif yang sama pada setiap topik.
3.      Komunikasi Canggih
Komunikasi ini terbagi dua yaitu pesan terpusat pada diri dan  pesan banyak tujuan. Pesan terpusat pada diri dimana pembicara mampu mengantisipasi bagaimana berbagai individu memberikan tanggapan terhadap suatu pesan dan mampu melakukan penyesuaian terhadap cara ia berkomunikasi. Pesan banyak tujuan adalah upaya pembicara atau penulis untuk melakukan penyesuaian atau adaptasi terhadap lawan bicara tetapi juga adanya sejumlah tujuan yang ingin dicapai pada saat bersamaan.
4.      Merancang Pesan
Ada tiga cara mendesain pesan, yaitu:
1)      Logika Ekspresif (expressive design logic), adalah orang-orang yang memiliki pandangan bahwa bahasa adalah medium untuk menyatakan pikiran dan perasaan. Tujuannya adalah keterbukaan dan kejujuran.
2)      Logika Konvensional (convensional design logic) adalah suatu permainan yang dilakukan dengan bekerja sama. Komunikasi memandang kepatuhan, batasan-batasan, cara menyampaikan pujian, permintaan maaf dan ucapan.
3)      Logika Retorik (rhetorical design logic) adalah proses pembentukan dan negoisasi situasi sosial dan diri sosial.
F.      Rencana Tindakan dan Logika Pesan
Charles Berger adalah pencetus theory of planning atau teori rencana sebagai salah satu teori yang cukup dikenal dalam psikologi komunikasi. Teori rencana menjelaskan proses yang dilalui seseorang dalam merencanakan perilaku komunikasi mereka.[9] Rencana adalah gambaran mental dari sejumlah langkah yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan.
a)      Merencanakan tindakan
Proses perencanaan dengan metatujuan berfungsi memandu berbagai rencana yang kita buat. Memori kerja adalah tempat anda dapat menggunakan bagian dari rencana lama pengetahuan dan pemikiran kreatif agar menghasilkan suatu cara untuk mengatasi masalah. Teori rencana mengatakan bahwa semakin banyak pengetahuan yang anda miliki, maka akan semakin kompleks rencana yang akan dibuat.
b)      Logika pesan
O’Keefe mengemukakan tiga logika dalam merancang kesan dimulai darin yang paling tidak terpusat pada orang hingga yang sangat terpusat sebagai berikut:
·         Logika ekspresif
·         Logika konvensional
·         Logika retorika
c)      Interpretasi pesan
Charles Osgood ahli psikologi sosial, berhasil membangun teori-teori mengenai arti atau makna yang paling berpengatrunh. Teori yang dikemukakan menjelaskan bagaimana makna dipelajari hubungan antar makna dengan pikiran dan tindakan. Osgood pertama mengemukakan teori pembelajaran learning theory. Teori ini berasumsi bahwa individu memberikan respon terhadsap rangsangan yang berasal dari lingkungannya.
Makna bersifat internal dan unik berdasarkan pada pengalaman seseorang dengan lingkungan alamnya disebut konotatif.


Bab III. Kesimpulan
1.      Komunikasi intrapersonal bertujuan bagaimana orang menerima, menyimpan, mengolah informasi dan menghasilkannya kembali. Hal ini melalui tahap sensasi, persepsi, memori dan berpikir.
2.      Manusia adalah makhluk yang suka menilai terhadap apa saja yang dilihat dan didengar.
3.      Cara orang memperoses suatu informasi di dalam otaknya terdiri atas dua cara. Pertama membawa informasi ke jalur sentral atau jalur pusat (central route), kedua membawa informasi ke jalur peripheral atau jalur pinggiran (peripheral route).
4.      Psikologi komunikasi intrapersonal memberikan perhatian bagaimana komunikator mengelola pesan untuk disampaikan kepada orang lain.
5.      Tujuan komunikasi adalah upaya agar orang lain mematuhi apa yang kita inginkan.
6.      Psikologi komunikasi dalam teori rencana menjelaskan proses yang dilalui seseorang dalam merencanakan perilaku komunikasi mereka.



[1] Rulli Nasrullah. 2012. Komunikasi Antarbudaya Di Era Budaya Siber.Jakarta: Kencana.h:9
[2] Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. Psikologi Komunikasi. Cetakan Keduapuluhtiga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. H:49.
[3] Rakhmat, J. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
[4] ibid hal. 49
[5] ibid hal. 51
[6] ibid hal. 63
[7] ibid hal. 65
[8] Morrisan,MA. 2010. Psikologi Komunikasi.Bogor: Ghalia Indonesia. h:21-26.
[9] Morrisan,MA. 2010. Psikologi Komunikasi.Bogor: Ghalia Indonesia. h:73

Tidak ada komentar:

Posting Komentar