Entri Populer

Rabu, 26 Januari 2011

StoRy

Pemuda Alim

Ada seorang pemuda alim yang sedang dekat denganku. Awalnya aku pikir dia seperti Ustad yang suka berceramah panjang lebar hingga membuatku segan untuk mengobrol dengannya, tapi ternyata dia malah suka melontarkan kata-kata lucu yang membuatku tertawa ngakak satu harian. Suatu hari, sepulang les bimbel dia mau menjempu untuk mengajakku ngobrol disuatu tempat makan.  Aku hubungi nomornya tapi tidak diangkatnya, padahal aku sudah menunggu didepan bimbel 30 menit lamanya. Ketika aku melihat Hp lagi, ternyata ada 1 pesan  darinya : Cha, kamu dimana? Aku di seberang jalan dengan motor Ninja hitam. Aku segera melihat keseberang jalan ternyata dia ada. Akupun berlari dan menyebrangi jalan yang untungnya saat itu tidak banyak kendaraan yang lewat.Senangnya hatiku.
“Ocha!!”, dia melihatku dengan terpanah seolah-olah sedang melihat cewek cantik yang mempesona. “Udah yuk jalan, katanya mau ngobrol, dimana?”, aku buru-buru naik ke motornya. Sungguh tidak seperti yang ku bayangkan, dia adalah anak KD (Kader Dakwah) di sekolahku. Tapi dia mau beteman denganku. Dalam perjalanan kami terdiam, dia juga tidak mengajakku ngobrol. Akhirnya, sampai juga di tempat makan nasi Padang. “Mau pesan apa, cha?”, dia menawarku dengan wajah yang tidak  seperti biasanya. Pelayanpun datang menghampiri kami. “Hm, pesan nasi sama ayam bakar ya, Mbak”. “Aku pesan nasi sama ikan goreng minumnya jus jeruk, Ocha minum apa?”. “sama Mbak, jus jeruk".
Makananpun datang, dia makan pakai tangan sedangkan aku pakai sendok. Sebelum makan aku hidupkan mp3ku dengan lagu Christian Bautista “The way you look at me”. Aku lihat dia asyik melahap makannya, kupun juga ikutan. “Dit, ada lagu baru gak di Hpmu? Lagu barat ya?”. Kataku senang. “Maaf, Cha tapi nanti kamu tidak akan suka dengan lagu-lagu yang ada di Hpku”. “Suka, Dit”. Diapun memberikan Hpnya padaku, alagkah terkutnya aku ketika melihat daftar lagu yang ada di Hpnya, tidak ada satupun lagu barat disana yang ada lagu nasyid dan rohani. Subhanallah, orang tidak nyangka orang sekeren dia menyukai lagu islami, sedangkan aku lebih suka lagu barat. Gayanya yang menarik, dengan celana jeans, baju kemeja dan spatu kets, siapa sangka kalau didalamnya penug dengan islami. Aku saja tidak menyangka bisa dekat dengan dia meskipun kami satu sekolah tapi beda kelas. Namun, baru akhir kllas tiga SMA ini kami dekat. Itupun dekatnya waktu dia mau minjam bukuku.
 “Cha, aku mau ngomong, tapi kamu jangan marah ya?”, dia kelihatan serius, aku pun jadi deg-degan. “Ia, mau ngomong apa, Dit?”. “Maaf ya sebelumnya, bukan maksud untuk berceramah tapi cuman mau ngasih tahu saja, dalam hadits menyatakan bahwa laki-laki tidak boleh memakai pakaian wanita dan wanita tidak boleh memakai pakaian laki-laki. Aku pikir kamu pakai rok Cha, ternyata tidak. Trus, kan hukumnya sunnah kalau kita makan pakai tangan dan kamu malah makan pakai sendok dan garpu. Sabtu  kemarin juga, saat ada acara perpisahaan sekolah, kamu pakai make-up ketebalan, Cha. Wanita tidak boleh memakai make-up kecuali kalau sudah berkeluarga, itupun dianjurkan hanya untuk suaminya kelak, begitu Cha”. Aku terdiam, terkejut, tidak tahu harus berbicara apa lagi. Rasanya aku mau marah, baru kali ini ada yang ceramahin aku sampai ngeluarin hadits lagi. Aku tidak percaya akan hal ini.
“Aku suka wanita memakai rok,Cha dan lagi jika jilbabnya panjang plus kalau bisa pakai cadar”. Sekarang untuk apa dia menyatakan itu semua kepadaku, apakah aku harus berubah seperti yang dia bilang, oh tidak, memang dia siapa lagi cuman teman dan tidak lebih. Aku tidak suka dengan ini semua, apa maksudnya, apakah ingin menyindir aku yang memakai jilbab segitiga dengan baju blus panjang dan celana jeans. Aku memang wanita, tapi beginilah karakterku, aku belum bisa merubah semua ini seperti yang dia bilang. Aku harus bicara apa dengan dia sekarang, nanti dia bicara pakai hadits pula.
“Hm, makasih ya, Dit atas infonya.” Kataku sambil tersenyum manis didepannya. “Jangan terima kasih sama Adit, Cha, Adit hanya menyatakan apa yang selama ini Adit pelajari dalam islam. Adit mau mulai besok Ocha pakai rok ya”. Ya ampun, kan benar, dia mau aku berubah seperti wanita arab. “Nanti kalau Ocha sudah mengerti dengan hal ini, Adit mau ketemu dengan Ocha lagi”. Apa maksudnya?? Aku jadi bingung, apa ini pertanda kalau dia tidak akan menemui aku lagi sebelum aku berubah.
Seminggu kemudian, aku tidak tahu kabarnya lagi. Aku sudah mencoba sms dan menelpon dia, tadi tidak ada jawaban. Dua minggu kemudian, asli tidak ada kabar darinya. Kami tidak pernah berkomunikasi lagi. Sempat juga aku menelpon untuk pamit kepadanya bahwa minggu depan aku akan pergi ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta. Tapi, respon darinya hanya menjawab kata “Ya” dan tidak ada pesan atau nasihat lagi. Sekarang aku tahu, maksud kata-kata dia yang dulu adalah dia tidak mau bertemu denganku lagi kecuali jika aku berubah menjadi wanita yang benar-benar shalihah. Subhanallah , tapi yang tidak aku suka darinya adalah memutuskan tali silaturahmi begitu saja, sungguh tidak adil. Beginikah, yang di ajarkan anak KD(Kader Dakwah) disekolah. Aku tidak membencinya, hanya saja sikapnya yang seperti itu mengurangi nilai dari sifat dan sikapnya yang shalih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar