Entri Populer

Sabtu, 04 Februari 2012

Dunia Jurnalistik



A.    Pengertian Jurnalistik
Jurnalisitik atau journalisme berasal dari kata bahasa Inggris “Journal” atau bahasa Perancis “Du jour” yang berarti catatan harian, catatan mengenai kejadian sehari-hari dimana segala berita sehari itu termuat dalam surat kabar. Jurnalistik berhubungan dengan surat kabar, majalah, media, tulis-menulis, berita, informasi, pers. Jadi, jurnalistik adalah kegiatan mencari, , mengedit, menulis, melaporkan dan menyiapkan berita melalui surat kabar, majalah, dan media massa lainnya seperti radio dan televisi.
Banyak orang yang mensenadakan istilah “jurnalistik” dengan “pers”. Jurnalistik dan pers tentu berbeda tapi saling berhubungan. Orang sering mengacaukan pengertian “pers”, jurnalistik”. Media tercetak adalah media massa yang pertama seperti surat kabar dan majalah. Kemudian muncul radio pada abad ke-20 sebagai alat penyampaian pesan yang disebut radio journalism. Televisi juga mempunyai pengaruh pada masalah berita baik dari gambar maupun suara yang disebut electronics journalism. Media yang mencakup radio dan televisi disebut electronic media.
Dari perkembangan ini muncul istilah pers. Pers berasal dari kata Belanda pers, dan kata Inggris press yang artinya menekan atau mengepres. Jadi, pers adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengumpulkan berita oleh wartawan media elektronik dan wartawan media cetak.
B.     Sejarah Jurnalistik
Zaman Romawi adalah awal lahirnya jurnalistik dimana berita ditempelkan di pusat kota atau di sebut Forum Romanum. Dimulai pada zaman Firaun di Mesir ia mengutus para perwiranya untuk menyampaikan pesan di provinsi-provinsi ibu kota. Di Roma 2.000 tahun yang lalu surat kabar atau di sebut “Acta Diurna” ditempelkan di tempat-tempat umum.
Pada abad pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media informasi yang penting bagi usahawan. Jurnalisme lahir ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada tahun 1440. Surat kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun 1609, yaitu Aviso di Wolfen büttel dan Relation di Strasbourgh. Kemudian surat kabar muncul di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris (1620), dan Italia ( 1636).
Surat kabar di New York muncul pada tahun 1833 dimana Benjamin H. Day menerbitkan surat kabar yang harganya satu penny disebut penny newspaper. Surat kabar ini beredar dengan 60.000.000 eksemplar harian setiap harinya di Amerika Serikat. Kemudian majalah berkembang sekitar dua abad lalu. Radio dan majalah muncul ke masyarakat pada tahun 1920 dan televisi komersial mengalami boom setelah Perang Dunia II.
C.    Falsafah Pers
Falsafah dalam bahasa Inggris philosophy salah satu artinya adalah tata nilai atau prinsip-prinsip untuk dijadikan pedoman dalam menangani urusan-urusan praktis. Dalam membicarakn falsafah ada buku Four Theories of the Press (Empat Teori tentang Pers) yang ditulis Siebert bersama Peterson dan Schramm dan diterbitkan oleh Universitas Illinois pada tahun 1956. Empat teori tersebut yaitu:
1)      Teori pertama ialah Authoritarian Theory (Teori Pers Otoriter) pada abad ke-16. Prinsipnya adalah bahwa Negara memiliki kedudukan lebih tinggi daripada individu dalam skala nilai kehidupan sosial. Jadi, pers harus mendukung kebijakan pemerintah dan mengabdi kepada Negara.
2)      Teori kedua ialah Libertarian Theory (Teori Pers Bebas) pada abad ke-19. Dalam teori ini, manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat membedakan antara yang benar dan tidak benar. Pers harus menjadi mitra dalam upaya pencarian kebenaran dan bebas dari pengaruh dan kendali pemerintah.
3)      Teori ketiga ialah Social Responsibility Theory (Teori Pers Bertanggung Jawab). Pers libertarian yang menentukan fakta-fakta apa saja yang boleh disiarkan kepada public dan dalam versi apa.
4)      Teori keempat ialah The Soviet Communist Theory (Teori Pers Komunis Soviet), yang baru tumbuh dua tahun setelah Revolusi Oktober 1917 di Rusia.  Dalam teori ini pers berfungsi:memberikan infromasi, hiburan, melaksanakan kontrol sosial(pengawas/penjaga) terhadap pemerintah, melayani sitem politik yana memungkinkan sistem infromasi dan diskusi tentang masalah publik, dan melayani sistem ekonomi.
Referensi:
1.      Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori & Praktik, Cetakan:III, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
2.      Dja’far H. Assegaff, Jurnalistik Masa Kini: Pengantar ke Praktek Kewartawanan, Cetakan:III, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar